Dalam kehidupan manusia, setiap
aktifitas dan tindakan yang diambil akan tidak luput dari risiko, termasuk
dalam hal perdagangan dan investasi. Seluruh jenis investasi akan selalu
memiliki resiko, namun dengan kadar resiko yang relatif berbeda-beda. Tingkat
resiko dalam melakukan investasi juga sangat berhubungan langsung dengan
instrument dan tempat kita melakukan investasi tersebut.
Dalam berinvestasi,
ada mereka yang berhasil tetapi ada juga yang gagal. Ada orang yang berhasil
mendapatkan banyak keuntungan dan ada pula yang rugi, ada orang yang sukses
pada suatu waktu tetapi gagal diwaktu lainnya, ada pula mereka yang sukses
dalam jangka panjang. Yang membedakan keberhasilan mereka adalah pengetahuan
mereka pada aturan-aturan dasar investasi dan ditingkatkan dengan tetap
menjalankannya secara disiplin dan konsisten, bekerja keras, dan terus belajar
dengan sungguh-sungguh.
Oleh karena itu, untuk
menghindari resiko fatal yang mungkin akan muncul akibat kesalahan dalam
melakukan investasi (dalam bentuk apapun), hal yang sangat mendasar yang harus
anda lakukan sebelum anda memutuskan dan memilih untuk melakukan investasi,
adalah bahwa dana yang akan di-investasikan adalah merupakan ‘dana lebih’ dan
bukan dana yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan juga bukan dana
yang digunakan sebagai dana cadangan atau dana keperluan darurat.
Setelah anda dapat
secara konsekuen memisahkan sebagian dana yang akan diperuntukan sebagai dana
investasi, maka tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah Anda harus
dapat mengetahui seberapa besar tingkat resiko yang dapat anda hadapi (risk
tolerance).
Dalam hal mengukur
tingkat toleransi diri terhadap resiko investasi, maka sebaiknya anda memahami
terlebih dahulu hal-hal atau dimensi yang ada dalam hal toleransi terhadap
resiko.
Ada 4 (empat) dimensi yang berhubungan dengan tingkat toleransi
seseorang terhadap resiko, yaitu; Finansial, Physical, Social dan Ethical.
Dalam hal memahami 4
dimensi yang berhubungan dengan tingkat toleransi seseorang terhadap resiko,
maka hal yang sangat penting dan harus selalu anda ingat adalah bahwa tingkat
toleransi seseorang tidaklah selalu sama besarnya/tingkatnya dalam setiap
dimensi tersebut (Finansial, Physical, Social dan Ethical). Misalnya sebagai
contoh; Seseorang yang suka melakukan olah raga/permainan yang berbahaya
(misalnya bungee-jumping) belum tentu menyukai investasi saham yang beresiko
tinggi.
Setelah anda dapat
mengukur tingkat toleransi resiko anda dalam melakukan investasi, maka hal
selanjutnya yang harus anda lakukan adalah mempelajari dan memahami
instrumen-instrumen investasi yang tersedia. Pilihlah investasi yang sesuai
dengan kepribadian dan kebutuhan anda.
Dalam memilih
instrumen investasi, keputusan yang diambil sebaiknya dapat menyeimbangkan
antara resiko dan imbal hasil yang melekat pada setiap instrumen investasi
tersebut. Seringkali investasi yang beresiko tinggi justeru memberikan imbal
hasil yang tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Hal terpenting lainnya dalam
mengambil keputusan investasi adalah bahwa bagaimanapun juga ketenangan hidup
harus menjadi pilihan utama.
Hal-hal tersebut diatas mungkin merupakan suatu hal yang kelihatannya sederhana, tetapi banyak orang yang salah menerapkannya, sehingga banyak orang yang tidak dapat tenang dalam melakukan investasi dan bahkan akhirnya merugi akibat salah dalam mengambil keputusan investasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar