Minggu, 22 September 2013

“Mengupayakan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak di masa depan adalah merupakan harapan kebanyakan para orang tua dimuka bumi ini. Namun demikian, dalam melaksanakan upaya mulia para orang tua tersebut saat ini bukanlah merupakan hal yang mudah”

Generasi penerus kita saat ini dan khususnya para anak-anak kita, menghadapi kondisi ekonomi yang jauh berbeda dibanding para orang tuanya dan generasi pendahulunya, -- hal tersebut dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan global, bursa lowongan kerja yang tidak pasti, kredit dan pembiayaan konsumtif yang semakin mudah didapat (semakin merangsang tingkat konsumtif), berkurangnya manfaat pensiun dan membanjirnya produk-produk investasi (dengan segala bentuk resiko yang melekat) yang menyebabkan semakin kompleksnya pengelolaan uang dari hari ke hari.
Kondisi saat ini memang sangat kompleks dan cukup mengkhawatirkan, namun sekaligus merupakan hal yang menantang karena memiliki potensi manfaat yang besar bagi generasi muda yang dibekali dengan pengetahuan yang memadai untuk mengalihkan resiko kompleksitas kondisi ini menjadi hal yang menguntungkan baginya.

Dalam upaya mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi para generasi penerus kita di masa depan tersebut, beberapa tips berikut ini diharapkan akan dapat membantu anda sebagai orang tua untuk mewujudkan harapan anda yang mulia tersebut:

Tips Pertama : Jelaskan New Money Rules kepada anak anda.
Pesatnya kemajuan teknologi keuangan di Indonesia saat ini telah menciptakan kondisi semakin mudahnya seseorang mendapatkan akses keuangannya (unpresedented access to money). Saat ini banyak perbankan yang memasang mesin-mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di sekolah-sekolah dan perumahan, dan semakin banyaknya para Orang Tua yang memberikan fasilitas kartu kredit kepada anak-anaknya. Anak-anak kita tumbuh di dunia dengan kecanggihan teknologi yang memungkinkan uang digantikan dengan selembar kartu debit/kredit.
Tetapi, karena penggunaan uang secara langsung dalam bertransaksi semakin jarang,, sehingga anak-anak sekarang cukup banyak yang tidak memahami dan mengalami langsung bagaimana suatu transaksi finansial terjadi, terlebih lagi pada saat ini cukup banyak para orang tua yang tidak memberikan penjelasan yang cukup tentang dasar-dasar pengelolaan uang.
Padahal, dengan menanamkan dasar-dasar pengelolaan uang tersebut diatas, maka secara langsung kita juga telah mengajarkan mereka sejak awal untuk menjadi bijak dalam membelanjakan uangnya.
Pembelajaran sejak dini kepada anak-anak mengenai uang ini dapat dilakukan setidaknya dengan memberikan penjelasaan kepada anak anda pada saat anda melakukan transaksi keuangan sehari-hari. Pada saat melakukan penarikan ATM, jelaskan kepadanya bahwa uang yang ditarik tersebut adalah uang hasil kerja keras anda yang ditabung di bank.
Jelaskan kepada anak-anak bahwa anda membandingkan harga dan kualitas suatu barang dengan barang lain sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang di toko. Jika anda membayar dengan menggunakan kartu debit, jelaskan bahwa uang yang dipakai untuk membayar diambil dari saldo rekening anda. Sedangkan jika anda membayar dengan kartu kredit maka anda akan menerima tagihannya yang harus dilunasi nanti.
Seiring dengan bertambahnya usia anak anda, tambahkan informasi yang lebih detil dan kompleks, seperti konsep bunga dan denda keterlambatan.
Dalam memberikan pembelajaran sejak dini kepada anak-anak mengenai uang ini, libatkan secara langsung anak anda dalam semua aktivitas finansial anda. Jika mungkin jadikan aktivitas itu suatu permainan yang menyenangkan baginya.

Tips Kedua : Fight the spend trend (jangan ikut-ikutan menjadi konsumtif).
Semakin ramainya iklan dan promosi barang-barang konsumtif menyerbu masyarakat modern Indonesia saat ini, turut ikut memacu semakin besarnya hasrat anak-anak untuk berprilaku konsumtif. Bahkan barang atau komoditi yang dahulu dipandang sebagai barang mewah, saat ini seakan sudah menjadi kewajaran bagi masyarakat umum untuk membeli dan menggunakannya.
Salah satu cara untuk melawan godaan iklan adalah dengan menjadikan menabung sebagai kebiasaan sedini mungkin. Mulailah dengan menabung di celengan, lebih disukai celengan yang transparan sehingga anak anda dapat melihat uang yang telah ditabungnya bertambah semakin banyak. Apabila celengan telah penuh, pindahkan uangnya ke rekening tabungan di bank.
Bila anak anda semakin besar, berikan uang saku yang harus dikelolanya sendiri. Ajarkan anak anda untuk menyisihkan sebagian dari uang tersebut untuk membeli kebutuhannya sendiri misalnya mainan. Bantulah dia untuk membuat perencanaan seberapa besar uang yang ditabung, untuk berapa lama, berapa hasil tabungan tersebut nantinya. Dengan ini maka anda telah mengenalkan ideologi menabung kepada anak anda.
Ajaklah seluruh anggota keluarga untuk ikut menabung.

Tips Ketiga : Hone their competitive edge (asahlah kemampuan bersaing mereka).
Sejak awal, para orang-tua harus mempersiapkan anak-anak anda agar fleksibel dan tangguh menghadapi tantangan.
Didiklah sifat kewirausahaan sejak dini kepada anak-anak tersebut. Doronglah mereka agar mau terlibat dalam kegiatan yang menghasilkan uang seperti obral mainan bekas atau mencuci mobil. Diskusikan berbagai aspek dari suatu bisnis, seperti bagaimana memasarkannya dan penetapan harga jual yang menghasilkan laba.
Para orang tua dituntut untuk mampu mengasah keampuan bersaing anak-anaknya (competitiveness), karena dengan kondisi bursa lowongan kerja yang tidak dapat ditebak dan kondisi perekonomian yang terus berubah dimasa depan, kita sebagai orangtua tidak akan pernah tahu lapangan pekerjaan apa yang akan sangat dibutuhkan pada generasi mendatang.

Tips Keempat : Usahakan meraih jenjang pendidikan setinggi mungkin
Bursa lapangan kerja pada masa lalu mungkin hanya mensyaratkan angkatan kerja dengan jenjang pendidikan sarjana. Namun karena semakin banyaknya angkatan kerja dengan kualifikasi sarjana maka untuk generasi mendatang dibutuhkan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin baik posisi yang mungkin diraih oleh seorang tenaga kerja di tempat kerjanya.
Kualitas pendidikan juga berperan penting. Alumni dari universitas berkualitas mempunyai kesempatan yang lebih dalam menghasilkan gaji yang lebih besar dibanding alumni universitas yang kurang berkualitas.

Tips Kelima : Berikan juga bantuan kepada anak anda yang sudah dewasa.
Peran para orangtua sebagai guru dan mentor tidak berakhir walaupun anak anda telah beranjak dewasa. Tidak tertutup kemungkinan bahwa anak anda yang telah dewasa mungkin juga masih membutuhkan bantuan dari anda secara finansial.
Kebanyakan keluarga lebih menyukai memberikan uang kepada anaknya untuk membantu secara finansial daripada sekedar menumpuk kekayaan yang nantinya akan diberikan kepada anaknya dalam bentuk warisan.
Tetapi, dalam memberikan bantuan finansial kepada anak-anak yang sudah berusia dewasa ini, harus dilakukan secara berhati-hati. Karena, pemberian bantuan secara reguler dapat menyebabkan anak anda terbiasa dengan gaya hidup yang tidak mampu dibiayainya sendiri, dan mengindikasikan bahwa anak anda tidak dapat memenuhi kebutuhan finansialnya sendiri.
Oleh karena itu, dalam memberikan bantuan finansial kepada anak-anak yang sudah berusia dewasa, hal yang ideal untuk dilakukan adalah seharusnya para orang tua menggunakan uangnya untuk membantu anak-anaknya menjadi mandiri, bukan untuk memelihara agar mereka dapat terus mandiri.
Jika bantuan finansial yang anda berikan dimaksudkan untuk suatu tujuan tertentu maka pastikan anak anda mengerti dengan jelas maksud bantuan tersebut, misalnya untuk membayar uang muka KPR.
Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh para orang tua untuk membantu anak-anaknya menjadi mandiri secara finansial saat dewasa adalah dengan menjadi contoh yang baik bagi mereka (Role Model), karena anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan alami langsung.

Selain dari tips-tips tersebut diatas, hal yang sangat mendasar dan penting untuk dipahami oleh para orangtua dalam memberikan pembelajaran sejak dini kepada anak-anak mengenai uang, sehingga anak-anak tersebut akan berhasil mendapatkan taraf kehidupan yang lebih baik dimasa depan, adalah :
1.    Berikan pembelajaran mengenai uang sejak dini kepada anak-anak kita, karena dengan demikian maka secara langsung kita juga telah mengajarkan mereka sejak awal untuk menjadi bijak dalam membelanjakan uangnya.
2.    Pastikan anak-anak kita untuk menjadi generasi yang mandiri secara financial, sehingga mereka akan mendapatkan taraf kehidupan yang lebih baik dimasa depan dibanding generasi sebelumnya.
3.    Sebagai orang tua berilah contoh yang baik karena akan diteladani oleh anak-anak nantinya (Role Model). Jika kita sebagai orang-tua belum pernah memberi contoh yang baik, maka mulailah dari sekarang untuk menjadi contoh yang baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar