Minggu, 22 September 2013

“Pahami betul diri anda, analisa situasi pasar, disiplin dan jangan gegabah”

Pasar valuta asing (Forex market) merupakan salah satu bentuk pasar yang memiliki perubahan harga yang sangat berfluktuasi (volatile) bila dibandingkan dengan pasar modal atau pasar komoditi. Perubahan nilai mata uang (fluktuasi harga) yang berubah demikian cepat menyebabkan munculnya resiko dan juga sekaligus peluang bagi para pelaku/investor yang melakukan transaksi valuta asing (forex trading).

Legenda dari investor-investor besar yang telah sukses meraup keuntungan dalam transaksi valuta asing, turut memotivasi investor individu dan institusi lainnya melakukan transaksi valas. Motif untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah besar inilah yang banyak memacu berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam pasar valuta asing, sehingga pada akhirnya turut meningkatkan volume transaksi perdagangan valuta asing.

Kebanyakan, kegiatan transaksi valuta asing yang dilakukan adalah selalu bertujuan memperoleh suatu selisih keuntungan dengan cara melakukan kegiatan jual-beli mata uang asing pada spot market di pasar valuta asing (spot transaction/spot trading).
Konsep spot trading ini sangat sederhana, pada dasarnya adalah seperti halnya melakukan kegiatan jual-beli suatu komoditi tertentu pada suatu pasar tertentu. Tujuannya tidak lain adalah untuk memaksimalkan keuntungan dimana dicapai dengan selalu berusaha membeli pada harga yang serendah mungkin dan menjualnya dengan harga yang setinggi mungkin.
Spot transaction adalah jual-beli mata uang asing tertentu untuk pengiriman yang segera, dimana settlement date adalah dua hari kerja setelah transaksi dilakukan. Spot trading pada dasarnya memanfaatkan jenis transaksi tersebut, dengan melakukan suatu spot transaction tertentu dan kemudian membalikan kembali transaksi tersebut. Dengan membalikan transaksi tersebut, si investor hanya akan memiliki selisih perbedaan harga akibat kedua transaksi tersebut.

Sesuai dengan prinsip risk and return, yang mengatakan bahwa tambahan resiko yang diizinkan seorang investor haruslah sesuai dengan tambahan return yang diharapkannya. Para spekulan di pasar mengharapkan suatu return yang tinggi dari kegiatan spot trading, tetapi ini hanya akan dapat tercapai dengan memahami konsep dan perangkat trading yang baik dan melaksanakannya sesuai dengan prinsip yang baik.
Dalam melakukan transaksi valuta asing ini, keterampilan untuk mengestimasi arah dan perubahan harga pada pasar valuta asing adalah merupakan cara yang baik dalam memanfaatkan peluang akibat perubahan harga tersebut. Oleh karena itu, jika anda berminat untuk melakukan investasi melalui forex trading ini, seharusnya anda tersebut terlebih dahulu harus mengerti dengan baik seluk beluk dan pengetahuan mengenai transaksi valuta asing.

Sebelum melakukan transaksi perdagangan valuta asing tersebut (forex trading), sebaiknya anda terlebih dahulu memperhatikan hal-hal berikut ini untuk pengambilan keputusan dalam forex trading.
1. When to go in the market
Adalah menentukan kapan seharusnya anda melakukan suatu long atau short position. Ini hanya dapat dijawab dengan pengetahuan dan pengalaman pemakaian konsep dan perangkat analisa pasar atau harga. Tetapi yang penting disini, anda harus memegang prinsip bahwaspot trading bukanlah suatu kegiatan judi semata, oleh karena itu komitmen untuk melakukan transaksi di pasar harus didasari oleh suatu alasan yang rasional dan didukung oleh keyakinan sendiri.
Prinsip diatas tersebut adalah sangat penting untuk mejawab keputusan yang pertama, karena dua hal yakni pertama, seorang pelaku forex trading akan melakukan kesalahan pertama apabila melihat semua indikasi mengatakan bahwa harga akan bergerak pada suatu arah dengan besaran tertentu tetapi tidak meamasuki pasar. Begitu harga sudah bergerak mencapai atau melewati tingkat yang diantisipasikan sebelumnya, investor ini akan melakukan kesalahan kedua apabila ia memasuki pasar pada saat itu, karena arah dan besar pergerakan pasar sudah berubah lagi.
Kedua, apabila prinsip ini tidak dipegang dengan teguh maka akan mengakibatkan seorang investor yang mengalami suatu preseden yang kurang baik mungkin karena salah ambil posisi pada transaksi sebelumnya, untuk melakukan sesuatu keputusan yang tidak rasional. Keputusan yang demikian adalah seperti melakukan sesuatu secara ‘untung-untungan’, dengan mengharapkan suatu keuntungan secara tidak logis. Kedua kasus yang demikian sering timbul pada seorang investor mengingat volatility harga dan besarnya jumlah dana yang ditransaksikan.

2. When to get out of the market
Keputusan ini sama saja dengan mengatakan kapan anda harus menutup kembali open position, long maupun short position yang dimiliki. Disini disiplin memegang teguh prinsip di atas akan menghindari kerugian yang tidak diperlukan. Ketika seorang investor memasuki pasar ia sudah mengantisipasikan suatu pergerakan harga, dan apabila pergerakan pasar mengikuti estimasinya maka ia akan terus mengikuti pasar, hal ini dikenal dengan istilah let profit run. Tetapi bila pasar ternyata bergerak dalam arah yang berlainan dengan estimasinya, maka haruslah ia menentukan suatu titik dimana ia akan menutup transaksinya dengan suatu kerugian yang telah ditetapkan sebelumnya. Titik tersebut dinamakan stop loss position.
Sehingga pada prakteknya ketika seorang investor sudah menentukanstop loss position, maka ia harus konsekwen untuk mentaatinya. Kesalahan akan dilakukan investor ini bila ia membuka suatu posisi dan arah pergerakan berlawanan estimasinya dan, tidak menutup posisinya ketika harga sudah mencapai stop loss position. Biasanya ini terjadi karena investor tersebut mengharapakan suatu keajaiban untuk membalikan harga kepada arah yang diestimasikan. Bahayanya di sini adalah bahwa bila ini yang terjadi maka kerugian bisa berjalan sangat besar. Oleh karena itu disiplin terhadap prinsip trading harus dipatuhi dengan teguh.
Tetapi dilain pihak bila seorang investor yang sudah berkomitmen untuk masuk pasar akan juga melakukan suatu kesalahan apabila terlalu cepat melikuidasikan posisinya ketika pasar baru mulai bergerak pada arah harga yang diantisipasikannya, padahal konsep dan perangkat masih mengindikasikan bahwa pergerakan akan berlanjut. Karena itu pengalaman dan keyakinan diri akan sangat mempengaruhi hasil akhir dari trading.

3. When not to go in the market
Keputusan yang terakhir ini sama saja dengan menjawab kapan anda seharusnya menghindari melakukan transaksi. Ini penting karena pergerakan harga akan di pasar valuta asing kadang kala bergerak secara volatile, sehingga pergerakan berikutnya sulit sekali untuk diestimasikan. Pada keadaan yang demikian, mematuhi prinsip tarding akan sangat membantu menghindari kerugian yang tidak diperlukan. Jadi seorang investor akan melakukan suatu kesalahan, bila ketika terdapat suatu ketidakjelasan atau keanehan pada indikasi konsep dan perangkat yang mengakibatkan tidak dapat dikonfirmasi suatu estimasi pergerakan harga, investor tersebut masuk ke dalam pasar.

Dari hal-hal tersebut diatas, jika anda berminat melakukan transaksi forex (forex trading), maka hal-hal prinsip yang harus dipedomani adalah;
· Kwalitas keputusan anda dalam forex trading sangat tergantung dari sifat yang anda miliki.
· Anda harus memiliki disiplin yang baik dalam memegang prinsip trading.
· Sikap menghadapi resiko akan sangat mempengaruhi kwalitas keputusan yang diambil.

· Anda sebaiknya memiliki sifat risk taker dan aggresive risk normal.

“Lokasi dan Gaya Hidup (location & lifestyle) adalah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan begitu saja dalam hal berinvestasi pada aset property. Kedua hal tersebut merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam melakukan investasi property, selain faktor-faktor legalitas, kondisi fisik bangunan, perkembangan kawasan dan nilai pasar aset yang hendak dibeli”

Kebutuhan Pokok, Tempat Usaha & Investasi
Sudah sejak zaman dahulu, memiliki rumah sebagai tempat tinggal dan menetap adalah merupakan salah satu kebutuhan pokok yang paling penting dalam kehidupan manusia (setelah kebutuhan Sandang & Pangan). Bahkan kalau kita lihat lebih mendalam arti dan makna istilah ‘rumahku adalah istanaku’, akan tampak sekali betapa pentingnya arti Rumah sebagai tempat tinggal dalam kehidupan manusia.
Namun demikian, sejalan dengan perkembangan zaman dan bertambahnya kebutuhan manusia dalam kehidupan, arti sebuah rumah yang pada awalnya hanyalah sebagai tempat tinggal dan menetap semata, kemudian berkembang menjadi sebuah harapan bahwa rumah tersebut diharapkan juga dapat menjamin kelangsungan hidup manusia dan keturunannya.
Semakin bertambahnya kebutuhan hidup manusia, saat ini fungsi rumah tidak lagi hanya sebagai tempat tinggal dan menetap, tetapi juga telah berfungsi sebagai salah satu sarana pendukung pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia itu sendiri hingga generasi penerusnya.
Bahkan, dewasa ini, fungsi rumah sudah sangat beragam, tidak hanya sekedar tempat tinggal dan tempat usaha, tetapi juga telah dijadikan sebagai salah satu alternative investasi yang diharapkan akan dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya dimasa depan. Bahkan, menjadikan rumah atau asset property lainnya sebagai alternative investasi belakangan ini sudah menjadi suatu kebutuhan bagi manusia modern.
Melakukan investasi pada asset property saat ini cukup menjanjikan. Semakin bertambahnya kebutuhan akan asset property sebagai akibat dari pesatnya laju pertumbuhan ekonomi belakangan ini juga merupakan daya tarik yang sangat kuat bagi kita untuk melakukan investasi. Karena, pesatnya laju pertumbuhan ekonomi biasanya juga akan memacu naiknya tingkat inflasi, dan biasanya semakin tinggi tingkat inflasi maka akan semakin tinggi pula harga-harga property.
Namun demikian, melakukan investasi pada property bukanlah tanpa resiko, karena walaupun harga property naik tinggi, tetapi daya beli masyarakat menurun, maka jarang ada yang mau membeli property. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan dan pengetahuan yang cukup jika kita ingin melakukan investasi tersebut.


Mana yang lebih penting ? Lokasi (location) atau Gaya Hidup (lifestyle) ?
Hampir kebanyakan masyarakat awam telah mengetahui bahwa jika akan membeli asset property maka factor yang terpenting harus diperhatikan adalah ‘lokasi’ dimana letak asset property tersebut. Tetapi, belakangan ini juga ada pendapat bahwa ‘gaya hidup / lifestyle’ juga merupakan hal paling penting yang harus dipedomani oleh para investor.
Jika kita memperhatikan hal tersebut diatas, sebenarnya manakah yang paling penting ? lokasi atau gaya hidup ?
Berdasarkan hasil polling yang dilakukan www.indoproperty.com beberapa tahun lalu adalah; property residential mendapat angka 39% dan property commercial mendapat 35% serta property dengan kategori landed house mendapat 25%. Dari hasil polling tersebut menunjukan kecenderungan gaya hidup (lifestyle-trend) pada sektor property yang paling menarik untuk dijadikan sarana investasi adalah property residential dan commercial, sementara property dengan kategori landed house kurang menjadi perhatian publik.
Salah satu broker property lokal dari property.com tersebut juga memberikan pernyataan bahwa kalau mau berinvestasi pada property, sebaiknya pilih property residential, baik itu rumah atau apartemen seken. Sebab selain harganya terus membubung, property residential ini buyernya cukup banyak dan mudah untuk dijual kembali.

Tetapi, broker property tersebut juga mengingatkan bahwa tidak semua property residential bisa dijadikan sarana investasi, bahkan broker tersebut juga menyatakan bahwa kalau ingin cepat laku dengan harga layak, pilih lokasi yang prestisius, fasilitas lengkap, lingkungan aman & nyaman, dekat dengan sarana transportasi umum dan jangan pilih posisi rumah ‘tusuk sate’ atau jalan buntu.

“Apapun hasil akhir yang didapat dalam melakukan suatu investasi, sukses meraup keuntungan atau justeru tidak berhasil bahkan merugi, semua itu tidak ada hubungannya dengan ‘keberuntungan’. Dan mereka yang sukses dalam berinvestasi tidak mendapatkannya secara kebetulan”

Dalam kehidupan manusia, setiap aktifitas dan tindakan yang diambil akan tidak luput dari risiko, termasuk dalam hal perdagangan dan investasi. Seluruh jenis investasi akan selalu memiliki resiko, namun dengan kadar resiko yang relatif berbeda-beda. Tingkat resiko dalam melakukan investasi juga sangat berhubungan langsung dengan instrument dan tempat kita melakukan investasi tersebut.

Dalam berinvestasi, ada mereka yang berhasil tetapi ada juga yang gagal. Ada orang yang berhasil mendapatkan banyak keuntungan dan ada pula yang rugi, ada orang yang sukses pada suatu waktu tetapi gagal diwaktu lainnya, ada pula mereka yang sukses dalam jangka panjang. Yang membedakan keberhasilan mereka adalah pengetahuan mereka pada aturan-aturan dasar investasi dan ditingkatkan dengan tetap menjalankannya secara disiplin dan konsisten, bekerja keras, dan terus belajar dengan sungguh-sungguh.

Oleh karena itu, untuk menghindari resiko fatal yang mungkin akan muncul akibat kesalahan dalam melakukan investasi (dalam bentuk apapun), hal yang sangat mendasar yang harus anda lakukan sebelum anda memutuskan dan memilih untuk melakukan investasi, adalah bahwa dana yang akan di-investasikan adalah merupakan ‘dana lebih’ dan bukan dana yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan juga bukan dana yang digunakan sebagai dana cadangan atau dana keperluan darurat.
Setelah anda dapat secara konsekuen memisahkan sebagian dana yang akan diperuntukan sebagai dana investasi, maka tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah Anda harus dapat mengetahui seberapa besar tingkat resiko yang dapat anda hadapi (risk tolerance).
Dalam hal mengukur tingkat toleransi diri terhadap resiko investasi, maka sebaiknya anda memahami terlebih dahulu hal-hal atau dimensi yang ada dalam hal toleransi terhadap resiko. 

Ada 4 (empat) dimensi yang berhubungan dengan tingkat toleransi seseorang terhadap resiko, yaitu; Finansial, Physical, Social dan Ethical.
Dalam hal memahami 4 dimensi yang berhubungan dengan tingkat toleransi seseorang terhadap resiko, maka hal yang sangat penting dan harus selalu anda ingat adalah bahwa tingkat toleransi seseorang tidaklah selalu sama besarnya/tingkatnya dalam setiap dimensi tersebut (Finansial, Physical, Social dan Ethical). Misalnya sebagai contoh; Seseorang yang suka melakukan olah raga/permainan yang berbahaya (misalnya bungee-jumping) belum tentu menyukai investasi saham yang beresiko tinggi.
Setelah anda dapat mengukur tingkat toleransi resiko anda dalam melakukan investasi, maka hal selanjutnya yang harus anda lakukan adalah mempelajari dan memahami instrumen-instrumen investasi yang tersedia. Pilihlah investasi yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan anda.
Dalam memilih instrumen investasi, keputusan yang diambil sebaiknya dapat menyeimbangkan antara resiko dan imbal hasil yang melekat pada setiap instrumen investasi tersebut. Seringkali investasi yang beresiko tinggi justeru memberikan imbal hasil yang tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Hal terpenting lainnya dalam mengambil keputusan investasi adalah bahwa bagaimanapun juga ketenangan hidup harus menjadi pilihan utama.

Hal-hal tersebut diatas mungkin merupakan suatu hal yang kelihatannya sederhana, tetapi banyak orang yang salah menerapkannya, sehingga banyak orang yang tidak dapat tenang dalam melakukan investasi dan bahkan akhirnya merugi akibat salah dalam mengambil keputusan investasi.

“Buanglah pendapat kuno bahwa adalah merupakan hal yang tabu dan kurang baik jika sudah sejak dini mengenalkan uang kepada anak-anak”

Pesatnya kemajuan teknologi keuangan di Indonesia saat ini telah menciptakan kondisi semakin mudahnya seseorang mendapatkan akses keuangannya (unpresedented access to money). Saat ini banyak perbankan yang memasang mesin-mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di sekolah-sekolah dan perumahan, dan semakin banyaknya para Orang Tua yang memberikan fasilitas kartu kredit kepada anak-anaknya.
Bahkan, bagi sebagian besar orang-tua di Indonesia saat ini, dikarenakan oleh kesibukan pekerjaannya, kalimat yang cenderung sering dilontarkan kepada anak mereka ketika membicarakan permasalahan keuangan adalah hanya berupa; “seberapa besar uang yang kamu butuhkan ?”.
Inilah yang merupakan kesalahan besar para orang tua di Indonesiasaat ini. Padahal uang bukanlah hanya sekedar alat bayar belaka bagi anak-anak mereka. Uang adalah merupakan hal yang kompleks, dan bahkan dapat mempengaruhi perkembangan kejiwaan anak-anak mereka tersebut.

Semakin ramainya iklan dan promosi barang-barang konsumtif menyerbu masyarakat modern Indonesia, turut ikut memacu semakin besarnya hasrat anak-anak dan remaja saat ini untuk berprilaku konsumtif. Bahkan barang atau komoditi yang dahulu dipandang sebagai barang mewah, saat ini seakan sudah menjadi kewajaran bagi masyarakat umum untuk membeli dan menggunakannya.
Sangat disayangkan bahwa masih cukup banyak masyarakat kita saat ini yang belum mempunyai (kurang memiliki) kesadaran dalam memberikan pengetahuan dasar mengenai pengelolaan penggunaan uang sejak dini kepada anak-anaknya. Kurangnya pembelajaran sejak dini kepada anak-anak dan remaja, menyebabkan mereka kurang pandai dalam mengambil keputusan ketika menggunakan uang.
Setidaknya, para orang tua tersebut hendaknya mengupayakan waktu yang cukup ketika hendak berbicara mengenai uang kepada anak mereka, karena uang akan mengandung hal yang cukup kompleks.

Memang pembelajaran mengenai keuangan sejak dini terhadap anak-anak di Indonesia secara formal masih merupakan hal yang sangat sulit untuk didapatkan, walaupun masalah ini (financial illiteracy) sudah sejak 30 tahun yang lalu dilakukan secara formal di dunia pendidikan di Amerika Serikat.
Namun demikian, pembelajaran sejak dini ini sebenarnya dapat dilakukan dengan cara-cara yang sangat mendasar terlebih dahulu, yaitu sejak dini anak-anak tersebut diberikan pengetahuan dasar dalam hal mengontrol cara mereka membelanjakan uang.

Pembelajaran ini dilakukan dengan menanamkan kepada anak-anak sejak dini untuk dapat membedakan antara ’Kebutuhan’ dan ’Keinginan’ (wants and needs) mereka dalam membelanjakan uangnya.
’Kebutuhan’ adalah merupakan suatu keharusan atau bersifat mutlak, sedangkan ’Keinginan’ adalah merupakan suatu pilihan dan bukanlah merupakan hal yang wajib dilakukan.
Dengan menanamkan pengertian dasar tersebut diatas, maka secara langsung kita juga telah mengajarkan mereka sejak awal untuk menjadi bijak dalam membelanjakan uangnya.
Selain itu, hal lain yang sangat penting yang harus diingat oleh para orang-tua dalam pembelajaran dini mengenai keuangan kepada anak-anak ini adalah bahwa ‘cara pembelajaran yang baik adalah dengan cara menjadi teladan (role-model) yang baik bagi anak-anak mereka sendiri’.

Harap diingat bahwa saat ini ‘sex-education’ saja sudah diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak (sesuai dengan levelnya), oleh karena itu pembelajaran mengenai keuangan-pun sudah seharusnya juga diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak kita.

“Mengupayakan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak di masa depan adalah merupakan harapan kebanyakan para orang tua dimuka bumi ini. Namun demikian, dalam melaksanakan upaya mulia para orang tua tersebut saat ini bukanlah merupakan hal yang mudah”

Generasi penerus kita saat ini dan khususnya para anak-anak kita, menghadapi kondisi ekonomi yang jauh berbeda dibanding para orang tuanya dan generasi pendahulunya, -- hal tersebut dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan global, bursa lowongan kerja yang tidak pasti, kredit dan pembiayaan konsumtif yang semakin mudah didapat (semakin merangsang tingkat konsumtif), berkurangnya manfaat pensiun dan membanjirnya produk-produk investasi (dengan segala bentuk resiko yang melekat) yang menyebabkan semakin kompleksnya pengelolaan uang dari hari ke hari.
Kondisi saat ini memang sangat kompleks dan cukup mengkhawatirkan, namun sekaligus merupakan hal yang menantang karena memiliki potensi manfaat yang besar bagi generasi muda yang dibekali dengan pengetahuan yang memadai untuk mengalihkan resiko kompleksitas kondisi ini menjadi hal yang menguntungkan baginya.

Dalam upaya mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi para generasi penerus kita di masa depan tersebut, beberapa tips berikut ini diharapkan akan dapat membantu anda sebagai orang tua untuk mewujudkan harapan anda yang mulia tersebut:

Tips Pertama : Jelaskan New Money Rules kepada anak anda.
Pesatnya kemajuan teknologi keuangan di Indonesia saat ini telah menciptakan kondisi semakin mudahnya seseorang mendapatkan akses keuangannya (unpresedented access to money). Saat ini banyak perbankan yang memasang mesin-mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di sekolah-sekolah dan perumahan, dan semakin banyaknya para Orang Tua yang memberikan fasilitas kartu kredit kepada anak-anaknya. Anak-anak kita tumbuh di dunia dengan kecanggihan teknologi yang memungkinkan uang digantikan dengan selembar kartu debit/kredit.
Tetapi, karena penggunaan uang secara langsung dalam bertransaksi semakin jarang,, sehingga anak-anak sekarang cukup banyak yang tidak memahami dan mengalami langsung bagaimana suatu transaksi finansial terjadi, terlebih lagi pada saat ini cukup banyak para orang tua yang tidak memberikan penjelasan yang cukup tentang dasar-dasar pengelolaan uang.
Padahal, dengan menanamkan dasar-dasar pengelolaan uang tersebut diatas, maka secara langsung kita juga telah mengajarkan mereka sejak awal untuk menjadi bijak dalam membelanjakan uangnya.
Pembelajaran sejak dini kepada anak-anak mengenai uang ini dapat dilakukan setidaknya dengan memberikan penjelasaan kepada anak anda pada saat anda melakukan transaksi keuangan sehari-hari. Pada saat melakukan penarikan ATM, jelaskan kepadanya bahwa uang yang ditarik tersebut adalah uang hasil kerja keras anda yang ditabung di bank.
Jelaskan kepada anak-anak bahwa anda membandingkan harga dan kualitas suatu barang dengan barang lain sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang di toko. Jika anda membayar dengan menggunakan kartu debit, jelaskan bahwa uang yang dipakai untuk membayar diambil dari saldo rekening anda. Sedangkan jika anda membayar dengan kartu kredit maka anda akan menerima tagihannya yang harus dilunasi nanti.
Seiring dengan bertambahnya usia anak anda, tambahkan informasi yang lebih detil dan kompleks, seperti konsep bunga dan denda keterlambatan.
Dalam memberikan pembelajaran sejak dini kepada anak-anak mengenai uang ini, libatkan secara langsung anak anda dalam semua aktivitas finansial anda. Jika mungkin jadikan aktivitas itu suatu permainan yang menyenangkan baginya.

Tips Kedua : Fight the spend trend (jangan ikut-ikutan menjadi konsumtif).
Semakin ramainya iklan dan promosi barang-barang konsumtif menyerbu masyarakat modern Indonesia saat ini, turut ikut memacu semakin besarnya hasrat anak-anak untuk berprilaku konsumtif. Bahkan barang atau komoditi yang dahulu dipandang sebagai barang mewah, saat ini seakan sudah menjadi kewajaran bagi masyarakat umum untuk membeli dan menggunakannya.
Salah satu cara untuk melawan godaan iklan adalah dengan menjadikan menabung sebagai kebiasaan sedini mungkin. Mulailah dengan menabung di celengan, lebih disukai celengan yang transparan sehingga anak anda dapat melihat uang yang telah ditabungnya bertambah semakin banyak. Apabila celengan telah penuh, pindahkan uangnya ke rekening tabungan di bank.
Bila anak anda semakin besar, berikan uang saku yang harus dikelolanya sendiri. Ajarkan anak anda untuk menyisihkan sebagian dari uang tersebut untuk membeli kebutuhannya sendiri misalnya mainan. Bantulah dia untuk membuat perencanaan seberapa besar uang yang ditabung, untuk berapa lama, berapa hasil tabungan tersebut nantinya. Dengan ini maka anda telah mengenalkan ideologi menabung kepada anak anda.
Ajaklah seluruh anggota keluarga untuk ikut menabung.

Tips Ketiga : Hone their competitive edge (asahlah kemampuan bersaing mereka).
Sejak awal, para orang-tua harus mempersiapkan anak-anak anda agar fleksibel dan tangguh menghadapi tantangan.
Didiklah sifat kewirausahaan sejak dini kepada anak-anak tersebut. Doronglah mereka agar mau terlibat dalam kegiatan yang menghasilkan uang seperti obral mainan bekas atau mencuci mobil. Diskusikan berbagai aspek dari suatu bisnis, seperti bagaimana memasarkannya dan penetapan harga jual yang menghasilkan laba.
Para orang tua dituntut untuk mampu mengasah keampuan bersaing anak-anaknya (competitiveness), karena dengan kondisi bursa lowongan kerja yang tidak dapat ditebak dan kondisi perekonomian yang terus berubah dimasa depan, kita sebagai orangtua tidak akan pernah tahu lapangan pekerjaan apa yang akan sangat dibutuhkan pada generasi mendatang.

Tips Keempat : Usahakan meraih jenjang pendidikan setinggi mungkin
Bursa lapangan kerja pada masa lalu mungkin hanya mensyaratkan angkatan kerja dengan jenjang pendidikan sarjana. Namun karena semakin banyaknya angkatan kerja dengan kualifikasi sarjana maka untuk generasi mendatang dibutuhkan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin baik posisi yang mungkin diraih oleh seorang tenaga kerja di tempat kerjanya.
Kualitas pendidikan juga berperan penting. Alumni dari universitas berkualitas mempunyai kesempatan yang lebih dalam menghasilkan gaji yang lebih besar dibanding alumni universitas yang kurang berkualitas.

Tips Kelima : Berikan juga bantuan kepada anak anda yang sudah dewasa.
Peran para orangtua sebagai guru dan mentor tidak berakhir walaupun anak anda telah beranjak dewasa. Tidak tertutup kemungkinan bahwa anak anda yang telah dewasa mungkin juga masih membutuhkan bantuan dari anda secara finansial.
Kebanyakan keluarga lebih menyukai memberikan uang kepada anaknya untuk membantu secara finansial daripada sekedar menumpuk kekayaan yang nantinya akan diberikan kepada anaknya dalam bentuk warisan.
Tetapi, dalam memberikan bantuan finansial kepada anak-anak yang sudah berusia dewasa ini, harus dilakukan secara berhati-hati. Karena, pemberian bantuan secara reguler dapat menyebabkan anak anda terbiasa dengan gaya hidup yang tidak mampu dibiayainya sendiri, dan mengindikasikan bahwa anak anda tidak dapat memenuhi kebutuhan finansialnya sendiri.
Oleh karena itu, dalam memberikan bantuan finansial kepada anak-anak yang sudah berusia dewasa, hal yang ideal untuk dilakukan adalah seharusnya para orang tua menggunakan uangnya untuk membantu anak-anaknya menjadi mandiri, bukan untuk memelihara agar mereka dapat terus mandiri.
Jika bantuan finansial yang anda berikan dimaksudkan untuk suatu tujuan tertentu maka pastikan anak anda mengerti dengan jelas maksud bantuan tersebut, misalnya untuk membayar uang muka KPR.
Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh para orang tua untuk membantu anak-anaknya menjadi mandiri secara finansial saat dewasa adalah dengan menjadi contoh yang baik bagi mereka (Role Model), karena anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan alami langsung.

Selain dari tips-tips tersebut diatas, hal yang sangat mendasar dan penting untuk dipahami oleh para orangtua dalam memberikan pembelajaran sejak dini kepada anak-anak mengenai uang, sehingga anak-anak tersebut akan berhasil mendapatkan taraf kehidupan yang lebih baik dimasa depan, adalah :
1.    Berikan pembelajaran mengenai uang sejak dini kepada anak-anak kita, karena dengan demikian maka secara langsung kita juga telah mengajarkan mereka sejak awal untuk menjadi bijak dalam membelanjakan uangnya.
2.    Pastikan anak-anak kita untuk menjadi generasi yang mandiri secara financial, sehingga mereka akan mendapatkan taraf kehidupan yang lebih baik dimasa depan dibanding generasi sebelumnya.
3.    Sebagai orang tua berilah contoh yang baik karena akan diteladani oleh anak-anak nantinya (Role Model). Jika kita sebagai orang-tua belum pernah memberi contoh yang baik, maka mulailah dari sekarang untuk menjadi contoh yang baik.


Kendalikan hasrat belanja anda melalui Kartu Kredit

Anda sekarang telah selesai kuliah dan hidup mandiri dengan pekerjaan baru yang menawarkan gaji tinggi serta telah memiliki apartemen sendiri. Suatu hari perusahaan kartu kredit Anda menaikan limit kartu kredit Anda menjadi Rp.10.000.000,- Anda berpendapat—bagus! Atau, Mengapa?
Sebelum Anda tahu jawabannya, Anda telah sibuk belanja furnitur baru dan baju model terbaru sehingga hutang kartu kredit Anda mencapai batas limit maksimumnya. Selanjutnya Anda sadar bahwa tagihan kartu kredit Anda telah melebihi gaji Anda bahkan Anda tidak sanggup melunasi tagihan itu sehingga Anda terlilit dengan hutang kartu kredit. Satu – satunya alternatif adalah meminta bantuan finansial dari orang tua sampai Anda bisa kembali mandiri dan memiliki sedikit tabungan di bank. Terdengar seperti suatu mimpi buruk?
Sayangnya hal seperti ini sering menimpa pegawai muda (=young adults) yang terlilit dengan hutang kartu kreditnya. Sebenarnya kondisi seperti ini dapat dihindari seandainya Anda mengerti bagaimana cara kerja kartu kredit dan mematuhi beberapa aturan dasar kartu kredit.
Bayarlah Melebihi Tagihan Minimum
Kartu kredit membebankan bunga berbunga atas saldo tagihan Anda.Setiap hari bunga dihitung dan membuat Anda semakin dalam terjerumus ke dalam hutang kartu kredit. Kebanyakan kartu kredit hanya mensyaratkan pembayaran minimum setiap bulannya, biasanya sebesar 10% dari total hutang.
Perhatikan tabel berikut ini yang mengilustrasikan pembayaran minimum dari suatu kartu kredit. (Contoh Kartu Kredit BNI dengan bunga 2,55% perbulan atau APR 30,60% pa.)
Annual Percentage Rate (APR)
30,60 %
Total Hutang Kartu Kredit
Rp. 10.000.000,-
Pembayaran Minimum
10 %
Jangka Waktu Pelunasan
3,5 tahun
Total Cicilan Pokok dan Bunga
Rp. 13.249.650,-
Total Cicilan Bunga
Rp. 3.249.650,-
Pembayaran minimum dalam tabel ini tidak boleh kurang dari Rp. 100.000,-.
Bagaimana Cara Menghindari Lilitan Hutang Kartu Kredit
  1. Patuhi beberapa aturan dasar kartu kredit berikut ini agar terhindar dari lilitan hutang kartu kredit dan sekaligus memiliki reputasi yang baik sebagai nasabah kartu kredit.
  2. Pahami kondisi dan batas keuangan Anda, dan jangan melibihi batas tersebut. Hanya gunakan kartu kredit jika Anda yakin akan sanggup mencicilnya tiap bulan.
  3. Jika hutang kartu kredit Anda terlanjur besar, bayarlah cicilan melebihi jumlah cicilan minimum (atau sebesar jumlah maksimum yang Anda sanggup bayar) agar saldo hutang akan berkurang. Tekanlah saldo hutang kartu kredit Anda serendah mungkin.
  4. Jangan langsung tergoda dengan produk yang ditawarkan dengan program promosi kartu kredit. Bandingkan terlebih dahulu harga produk tersebut di beberapa outlet lainnya.
  5. Bandingkan Annual Percentage Rates (APR) antara satu kartu kredit dengan lainnya. Umumnya APR berkisar antara 30,25% hingga 36,00%.
  6. Pilihlah 1 atau 2 kartu kredit utama saja dan jangan membelanjakan kartu kredit Anda hingga batas limitnya.
  7. Bacalah ketentuan tentang denda dan penalti.
Jika saat ini Anda memiliki beberapa kartu kredit dengan saldo hutang yang cukup besar, pindahkan hutang kartu kredit Anda ke kartu yang miliki APR yang paling kecil.