Ibu Rumah Tangga VS Investor
Pasar Modal
Sore tadi sambil nunggu isteri belanja di Lotte
Mart, iseng2 saya nongkrong ngopi sambil buka laptop di kafe tepat didepan
Lotte Mart. Lumayan juga lamanya nunggu isteri belanja, kurang lebih hampir
sebungkus rokok habis untuk menunggu dia selesai berbelanja.
Kelihatan memang lumayan ramai banyak orang pada
belanja dan antri di counter kasir, dan kelihatan sekali banyak ibu-ibu
menenteng dan membawa hasil belanjanya dengan kereta dorong (trolley) yang
penuh dengan barang belanjaan.
Setelah beberapa jam kemudian, sambil mendorong
trolley berisi penuh barang belanjaan
isteri saya kembali menghampiri saya di kafe tempat saya menunggu.
“Sorry, kelamaan ya Pa nunggunya?, tadi udah rame
banget yang belanja terus panjang pula antrian waktu mau bayar di kasir” kata
isteri saya. “Biasa-lah, kalo lagi pas ada waktu program diskon, memang selalu
rame begini disini” sambungnya lagi.“Nggak apa2 kok Ma, yang namanya lagi ada program diskon ya pasti ramai-lah orang pada belanja” jawab saya sambil tersenyum.
Setelah kejadian sore tadi di Lotte Mart, saya
malamnya jadi ingat dengan seminar yang pernah saya ikuti waktu beberapa tahun
lalu. Dalam seminar tersebut disampaikan bahwa terkadang Ibu-ibu rumah tangga
sebenarnya lebih hebat dalam melihat situasi untuk membeli, dibanding para
investor intelek di Pasar Modal.
Alasan nya adalah; terlepas dari hasrat konsumtif
yang tinggi dikalangan ibu-ibu rumah tangga dalam berbelanja, tetapi ternyata
ibu-ibu rumah tangga sekarang ini sudah banyak yang lebih pandai memilih waktu
untuk berbelanja. Sekarang ini banyak ibu-ibu yang langsung menyerbu untuk
belanja pada waktu ada program diskon di suatu swalayan atau departmen store,
karena justeru banyak barang belanjaan yang dijual dengan harga murah selama
program diskon diselenggarakan.
“How do people respond when there’s a
significant markdown in prices at their favorite department store? They run
into the store searching for bargains”
"How do they respond when there is a
significant markdown in prices in the stock market? They often run out of the
store and don’t return untill prices get back full retail”.
Nah, jika kita bisa ambil hal positif dari cara
belanja ibu-ibu tersebut, mungkin sudah seharusnnya kita melihat peluang
berinvestasi di bursa saham kita saat ini. Mengingat sudah jauh turunya harga
saham dibursa saat ini maka merupakan waktu yang bagus untuk kita membeli saham
atau obligasi, bahkan bisa juga membeli reksadana saham saat ini. Jangan malah
kita pada panik dan menjual portofolio investasi kita pada saat pasar lagi
diskon, eeh maksudnya ... jangan kita malah “panic-selling” ketika pasar lagi
turun jauh seperti kondisi saat sekarang ini.
Alwas Kurniadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar